Unsur Intrinsik :
• Tema : Perjuangan seorang
Remaja melawan penyakit kanker Ganas
(Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat
untuk Hidup.
• Penokohan :
~Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai
“Aku”) :
Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan
percaya diri.Memiliki keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya
tidak akan lama Lagi.
~Ayah
Keke :
Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada
ketiga Anaknya.
~Andi
:
Pehatian dan Penyayang.
~Pak
Iyus :
Sangat
setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
~Sahabat-Sahabat
Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.
~Bibi
:
Seorang
Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
~Kak
Kiki :
Suka
Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.
~dr.Adi
Kusuma :
Seorang Dokter yang
pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat
Baik merawat Keke.
~Prof.Mukhlis :
Seorang Profesor yang ahli dalam
bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker
Keke.
• Latar/setting :
~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di
Kota Jakarta.
Tepatnya di kawasan Green
Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.
~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah
malam Hari
~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah
Menyenangkan
• Alur/plot :
Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
bersifat maju. Cerita disusun berdasarkan urutan waktu yang berjalan ke depan.
Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.
a. Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volly. Ia
juga memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun
ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia
miliki.
b. Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang
pada saat itu sakit mata sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada
saat itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke
membengkak. Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin
membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokter pun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker
jaringan lunak yang amat ganas.
c. Konflik Memuncak
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi
ayah Keke terus berusaha untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan
alternatif kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya
Keke bertemu dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan
pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan
dingin dan rambutnya yang berguguran.
d. Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin
menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk
membahagiakan orang disekitarnya. Ia pun
mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna
ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.
e. Penyelesaian
Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke
mulai merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat
di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempat terbangun dari komanya. Namun setelah itu ia
kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain
telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh
ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.
• Gaya bahasa :
Gaya bahasa bentuk ungkapan :
Hal
ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :
→ Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba
di Bumi. Ditempatkan
Di sebuah ruang kosong.
• Sudut Pandang : → Sebagai Orang Pertama yang menceritakan
tentang dirinya
Sendiri.
Bukti
dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda
Cantika.terlalu panjang ya..
Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
Jadi
diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
• Amanat/pesan :
`Jangan
mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita
Penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
Bukti → Hal 64 : “…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup
Lagi…!! Keke ingin menyerah dan
lebih baik Keke mati saja..!!”
Unsur Ekstrinsik
1.Latar Belakang Pengarang
Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalam dunia
sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai seorang penulis amatir di sebuah
blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga
melahirkan novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua
pembaca situs pribadinya.
Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal
informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari
seorang Agnes Davonar”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes Davonar. Agnes
berasal dari namanya, sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka
adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar
lahir di Jakarta, 7 Agustus. Merka adalah dua saudara yang besar dalam
lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang pelukis kaligrafi Cina sedangkan ibunya
adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah
blog dengan situs http://lieagneshendra.blogs.friendster.com .
Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas
sastra Jepang Bina Nusantara.
Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian
menulis tekah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran
sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis
online.
Karena ketulusan dan kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat
Blog Topseratus.com menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog
terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog
dan situs internet yang pada umumnya lebih memfokuskan pada music ataupun
tips-tips mencari uang marketing melalui internet.
Surat kecil
untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan sempat
dipublikasikan di blog mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini
dibaca, atas permintaan pembacanya Agnes Davonar pun membuat kisah ini menjadi
novel keduanya dan pastinya kisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata
yang siap berjatuhan disetiap bait perjalanan Keke.
2. Nilai yang Terkandung dalam Novel
a. Nilai Agama
Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kita untuk lebih
banyak bersyukur kepada Tuhan dan tidak menyombongkan diri kita.
b. Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang amat baik, yaitu disaat teman Keke mengejeknya,
ia tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Di saat Keke jatuh sakit
teman yang mengejeknya memberi dukungan kepada ia untuk tetap bertahan untuk
menghadapi penyakitnya.
c. Nilai Sosial
Saling membantu dan memberi dukungan kepada teman dan siapapun (orang lain)
yang ada disekitar kita.
d. Nilai Budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya para remaja didaerah
Jakarta dan sekitarnya.